Sebagai penggemar drama korea (halaahh!!) kunjungan ke pulau
kecil yang terletak kurang lebih 63km dari Seoul ini memang masuk ke list
tempat must visit dari awal. Tapi ketika gw menceritakan tentang tempat ini ke salah seorang teman
couchsurfer yang orang Seoul, responnya cukup mengejutkan. Menurut temen gw,
tidak banyak yang bisa dilihat di Nami island. Dan mengingat lokasinya yang
cukup jauh dari pusat kota Seoul, dia menyarankan gw untuk mencoret pulau ini
dari daftar kunjungan. Bisa ditebak, begitu ide mencoret nami island ini dikemukakan ke teman
jalan gw yang mostly para pencinta drama korea, semua menentang keras! Nami
island is a must, kata mereka. Apapun yang terjadi, walau badai menghadang dan
hujan menerjang (tsaahh...) foto dengan patung Bae Yong Jun harus tercapai demi
harga diri penonton setia drama korea! *ikat kepala putih berkibar*
Awalnya memang gw agak setengah hati sebenarnya mampir ke Nami
island ini. All I know was, this small island is known gara-gara serial drama
korea Winter Sonata yang konon popular banget pada jamannya. Dan scene yang
paling populer itu adalah adegan romantis si cowok (yaaaaa anda benar! Diperankan
oleh Bae Yong Jun) dan si cewe (diperankan oleh Choi Ji Woo) di sebuah alley
yang kanan kirinya dipenuhi pohon-pohon tinggi. Foto wajib yang sepertinya
diambil oleh semua pengunjung pulau ini ya foto diantara pepohonan itu. Sempet
mikir, jadi gw bayar 8000 won cuma buat foto sama pohon? Bedanya ini pohonnya muncul
di drama korea..... errrrr....... yaaa......... baeklahhh...... Gara-gara ini,
I’m seriously thinking, mungkin kita bisa menanam pohon pisang dijejer
membentuk gang? Yah..siapa tau banyak yang suka...banana lane... abis foto boleh
petik pisang-nya sendiri, nyehehehe..
Menuju ke Nami island, paling gampang sih naik shuttle bus.
Ada dua tempat kita bisa menemukan shuttle bus ke Nami ini, yaitu di Insa-dong
dan di Jamsil. Hanya disediakan satu bus setiap harinya di masing-masing
tempat, so you better reserve first daripada gak kebagian tempat. Waktu kemarin
kesana, hampir semua tempat duduk penuh terisi. Suasana love melulu ini sudah
mulai terasa dari kita berangkat. Mostly penumpang shuttle bus adalah pasangan
cowo dan cewe yang kayaknya sih pacaran. Jadi duduknya di bus mojoook melulu.
Klo ga ya, tiduurrr melulu, pake acara sender-senderan. Maklum, perjalanannya
memakan waktu kurang lebih satu jam setengah dari Seoul sampai ke ferry
terminal di chuncheon. Jadi memang lumayan jauh.
![]() |
ferry menuju Nami Island |
Sesampainya di pintu masuk Naminara republic (saking
terkenalnya, Nami seakan-akan membentuk sebuah ‘negara’ sendiri, they have
their own stempel, dan kita diharuskan membeli tiket masuk yang mereka sebut
visa fee) kita harus antri untuk naik ferry yang akan membawa kita ke Nami
island. Ya, karena Nami terletak di tengah-tengah danau Cheongpyeong. Asiknya
harga visa masuk untuk foreigner lebih murah lhooo dibandingkan dengan regular
visa yang diperuntukkan untuk warga lokal. Visa fee untuk foreigner 8rb won
sementara regular visa 10rb won. Mau lebih murah lagi? datang lah ke Nami
diatas jam 6 malam, maka harganya menjadi 4rb won saja. Jangan lupa bawa senter yaaa....
Pas naik ferry, karena rame-rame dan penuh sesak, agak bingung untuk cari tempat duduk. Gw dan teman-teman memutuskan untuk naik ke dek atas, begitu dapat tempat duduk, baru sebentar duduk dan meluruskan kaki, ternyata semua penumpang sudah bersiap-siap untuk turun lagi. Taelaaahhhh ternyata jarak dari ferry terminal tadi menuju ke Nami island itu hanya lima menit saja! Deket bangeeeett.... Eh tapi ternyata ada cara yang lebih yahuuud menuju Nami island selain naik fery. Pemerintah Nami island juga menyediakan flying fox bagi turis yang mau mencoba ber-flying fox ria menyeberangi danau Cheongpyeong. Berani mencoba? Silakan rogoh kocek kira-kira 38rb won saja untuk sekali jalan. Masih berani? Hehehehe.

![]() |
Ibu yang lagi baca cerita buat anaknya... |
Untuk menarik lebih banyak turis mancanegara dan menciptakan
atmosfir internasional, Nami memasang bendera dari berbagai negara. Bisa
ditebak, para turis yang datang pasti excited sekali menemukan bendera
negaranya terpasang di sebuah pulau kecil yang letaknya mungkin ribuan kilometer
dari negara asalnya. Sungguh, suatu strategi marketing yang menarik, buat gw. Entah
apakah ada kaitannya, tapi tidak jauh dari tempat itu juga kita bisa menemukan
UNICEF Hall dan UNICEF Eco stage yang cukup besar dan mungkin sering digunakan
sebagai venue pertunjukan. Oiya, untuk turis dari Indonesia, Malaysia dan
Singapore, jangan heran jika anda nanti menemukan suatu papan yang bertulisan “Selamat
Datang di Pulau Nami”, sapaan hangat pemerintah Nami kepada para pengunjung
dari rumpun melayu. Sepertinya jumlah pengunjung dari ketiga negara itu terus
meningkat sehingga Nami pun akhirnya melengkapi fasilitas musholla bagi
pengunjungnya yang umat muslim. Wahhh! Semakin wahhh lagi ketika melihat
fasilitas musholla tersebut. Asli, salah satu musholla terbaik yang pernah gw
liat di sebuah tempat wisata yang majority non-muslim. Daebak Nami!
![]() |
deretan bendera negara2 tetangga..... |
![]() |
tempat sholatnyaaa...baguuusss!!! |

![]() |
ini dia Metasequoia lane atau Winter Sonata lane! |
![]() |
winter sonata bicycles |
![]() |
gw dan teman2 mejeng di winter sonata statue, wkwkwk |
Urusan makan juga tidak perlu khawatir. Makanan halal
tersedia di restaurant yang ada di Nami. Mau mencoba makanan tradisional
Korea juga bisa. Selain itu restaurant
chinese, Japanese, dan Italian juga ada, tinggal pilih. Intinya, lengkap!
Tapi personally, gw menyebut Nami ini semacam pulau love
melulu. Kemana saja kita memandang, you can easily see the symbol of love. Gw
ketemu banyaak banget pasangan yang sengaja memakai couple T-shirt dan bahkan
couple shoes. Dan kayaknya ini cukup populer ya di Korea selatan, yakni stand yang
bisa menggambar pasangan tersebut ala cartoon. Rame banget! Dan tentu saja,
gambar pasangan sejoli winter sonata dimana-mana. Ahhhh, jadi mellow yellow
gimana gituuu... hahahaha...
![]() |
foto sejoli winter sonata dimana-manaaaaaa |
![]() |
batu loveeee? hahahahhaa ^^ |
![]() |
winter sonataaaaaaaaa |
Sayang, gw dan teman-teman kesana disaat musim gugur belum
sepenuhnya tiba. Konon, waktu Nami island terlihat sangat cantik adalah ketika
warna dedaunan di pepohonan itu berubah warna menjadi merah kekuningan.
Cantiiiik sekali. At the end, gw baru ngeh kalau I do really really enjoy Nami
so much! Kalau saja tidak ingat bahwa gw harus mengejar jadwal berikutnya di
Hongdae, pingin rasanya menghabiskan waktu seharian di pulau kecil nan cantik
itu. Jadi ketika teman gw bilang ‘Untung yaaa kita jadi ke Nami...’ gw langsung
mengiyakan pernyataannya itu. I’m totally agree! Such a worth place to visited
for, even if you’re not a korean drama fan (gw ngaku deh... kayaknya gw juga
udah lupaa sama ceritanya winter sonata..secara itu drama jadul banget..), I
bet you’re gonna fall in love with this small island!
Jadi, yang mau ke Korea, welcome to Naminara Republic! ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar